Minggu, 30 April 2017

KNOWING SOCKS part-type and style

Diposting oleh writeforbeauty
"I'm obsessed with socks. I even wear them to bed!" - Odette Annable

Kaus kaki dapat dikategorikan ke dalam  beberapa jenis tergantung modelnya. Kaus kaki memiliki berbagai model yang dimodifikasi sehingga mencapai harapan estetis dari penggunanya. Namun sebagian besar kaus kaki dapat dikelompokkan ke dalam beberapa jenis antara lain:


1. Toe Cap Socks / "Hidden" Socks
Kaus kaki jenis ini biasanya hanya menutupi bagian toe, sole, dan heel turn. Terkadang hanya terbatas pada bagian toe saja sehingga kaus kaki akan diikatkan pada pergelangan kaki dengan menggunakan tali tipis. Tujuan dari "hidden" socks ini adalah supaya bagian jari kaki terlindung namun kaus kaki tidak tampak saat penggunanya menggunakan sepatu. Kaus kaki jenis ini biasanya dipadukan dengan flat shoes.
2. Ankle-Length Socks
Kaus kaki jenis ini sempurna melindungi bagian kaki dan berhenti hingga di bawah atau tepat  mata kaki. Tujuannya adalah agar kaus kaki sendiri tidak tampak setelah penggunanya memakai sepatu namun tetap melindungi keseluruhan kaki yang tertutup sepatu.







3. Quarter-Length Socks
Kaus kaki jenis ini sempurna melindungi bagian kaki dan berhenti hingga tepat di atas atau sedikit lebih tinggi dari  mata kaki. Tujuannya adalah agar kaus kaki sendiri tidak tampak terlalu tinggi setelah penggunanya memakai sepatu namun tetap terlihat.

 




4. Crew-Length Socks
Kaus kaki jenis ini menutupi keseluruhan kaki hingga setengah dari bagian betis. Kaus kaki ini biasanya digunakan agar melindungi keseluruhan kaki hingga bagian betis. Dirancang agar tidak menutupi keseluruhan betis dan membuat gerah namun tetap tampak cukup tinggi melekat pada betis.





5. Calf-Length Socks
Kaus kaki jenis ini menutupi keseluruhan kaki hingga cukup tinggi menutupi seluruh bagian betis. Kaus kaki ini biasanya digunakan agar melindungi keseluruhan kaki dan betis.
6. Knee-Length Socks
Kaus kaki jenis ini menutupi keseluruhan kaki hingga cukup tinggi menutupi seluruh bagian betis dan lutut. Kaus kaki jenis ini berhenti pada sedikit lebih tinggi dari lutut. Tujuannya adalah memperkuat cengkeraman kaus kaki pada kaki meskipun dibawa bergerak-gerak.



7. Thigh-High Socks
Kaus kaki jenis ini menutupi keseluruhan kaki hingga bagian paha. Beberapa jenis kaus kaki ini berhenti pada setengah paha namun ada juga yang hingga mencapai selangkangan. Biasanya kaus kaki ini di samping sebagai pelengkap penampilan juga untuk menghangatkan kaki penggunanya.







8. Calf-Warmer Socks
Beberapa kaus kaki memiliki lubang di kedua sisinya. Tujuannya adalah agar bagian jari kaki dapat terbuka namun tetap melindungi bagian lain dari kaki. Open-toe socks dapat mengadaptasi jenis kaus kaki lain berdasarkan tingginya, misalkan setinggi thigh-high atau knee-length. Pada prinsipnya kaus kaki jenis ini hanya membebaskan penggunanya pada bagian toe sedangkan sisanya tetap tampak seolah-olah menggunakan kaus kaki.





9. Pantyhose
Pantyhose sendiri sering kali diidentikkan sebagai celana meskipun pada dasarnya merupakan salah satu jenis kaus kaki. Kaus kaki jenis pantyhose digunakan hingga ke pinggang. Pantyhose juga sering kali disebut stocking namun sebenarnya stocking lebih identik dengan warna kulit sehingga penggunanya seolah-olah tidak menggunakan apa pun pada bagian kakinya.





Sumber : 
https://www.looksgud.in/blog/types-of-socks-length-names-men-women-online/
http://www.yurtopic.com/style/clothing/sock-types.html

KNOWING SOCKS part-two

Diposting oleh writeforbeauty
"Honey, have you ever watch a man knitting socks?" - Ezer Weizman

Berbagai fungsi dari sebuah kaus kaki bagi penggunanya sering kali menyebabkan beberapa produsen kaus kaki membuat kaus kaki dari berbagai material. Setiap material dari kaus kaki memiliki keunggulan dan kekurangannya masing-masing.

Beberapa material yang umum dipakai untuk membuat kaus kaki antara lain:
  1. Wol
         Salah satu material yang paling umum digunakan sebagai bahan dasar dari sepasang kaus kaki adalah kain wol. Kaus kaki berbahan wol biasanya cenderung lebih mahal dibandingkan kaus kaki dari bahan katun. Salah satu fungsi utama kaus kaki berbahan wol adalah kemampuan kaus kaki tersebut untuk menghangatkan kaki penggunanya. Selain itu, wol juga sangat baik dalam penyerapan keringat saat digunakan.
  2. Katun
         Katun adalah material yang paling populer sebagai bahan dasar dari sepasang kaus kaki. Keunggulan katun adalah beratnya yang ringat, lebih adem, serta lebih awet dibandingkan material jenis lainnya. Harga kaus kaki katun relatif menyebar dari rendah hingga tinggi tergantung kualitas katun yang digunakan sehingga terjangkau bagi berbagai kalangan.
  3. Sutra    
         Kaus kaki berbahan dasar sutra merupakan kaus kaki yang mewah dan cocok untuk acara-acara formal. Harganya yang cenderung mahal dan tidak terlalu awet jika dibandingkan material lainnya menyebabkan kaus kaki sutra jarang ditemukan sebagai fashion umum. Kaus kaki sutra diminati karena memiliki tekstur halus dan terlihat mewah jika dibandingkan kaus kaki material lainnya.
  4. Kasmir
         Kasmir memiliki kualitas yang sama dengan wol sebagai material kaus kaki. Sama halnya dengan kaus kaki sutra, kaus kaki berbahan dasar kasmir akan menjadi salah satu opsi bagi peminat high-end fashion.
  5. Sintetis
         Kaus kaki sintetis muncul sebagai jawaban bagi kebutuhan akan kaus kaki dengan kualitas dan harga tertentu. Beberapa kaus kaki sintetis akan sangat tidak nyaman jika dibandingkan dengan kaus kaki dengan material lainnya. Namun dengan harga tinggi, kaus kaki sintetis dapat pula memiliki fitur-fitur tertentu yang bermanfaat bagi penggunanya.
Penggunaan material-material di atas sebagai bahan dasar kaus kaki juga sering kali campuran antara dua atau lebih material. Pencampuran material-material tertentu bertujuan untuk meningkatkan daya fungsi atau penerapan harga untuk sepasang kaus kaki yang bersangkutan.

Sumber : http://www.ties.com/blog/kicking-up-your-sock-game-a-guide-to-mens-sock-fashion

KNOWING SOCKS part-one

Diposting oleh writeforbeauty
"I'll tell you one thing you can't do: you can't put your shoes on, then your socks on." - Flavor Flav

Salah satu fashion yang sering kali terlupakan karena kurang menarik perhatian adalah kaus kaki. Kaus kaki biasanya dipakai sebagai penutup atau pelindung kaki namun tidak jarang juga dimanfaatkan sebagai penghangat kaki. Berbeda dengan sepatu, kaus kaki lebih elastis dan fleksibel karena terbuat dari material yang cenderung dekat dengan garmen (kain). Kaus kaki juga sering kali digunakan sebelum seseorang memakai sepatu.

Saat ini, penggunaan kaus kaki dalam dunia fashion tidak lagi tergantung pada jenis sepatunya. Pada mulanya, kaus kaki diidentikan sebagai sarung bagi kaki sebelum menggunakan sepatu sejenis sneakers atau sepatu-sepatu tertutup lainnya. Kini, oleh wanita kaus kaki juga sering dipadukan dengan heels yang terbuka untuk meningkatkan esensi estetis dari kaki wanita.

Berikut bagian-bagian dari kaus kaki:

1. Toe
Bagian ini terletak pada ujung tertutup dari sebuah kaus kaki. Bagian toe ini berfungsi sebagai pelindung jari-jari kaki.

2. Sole
Bagian ini terletak pada bagian bawah dari sebuah kaus kaki. Bagian sole ini berfungsi sebagai alas dari kaus kaki sekaligus pelindung telapak kaki itu sendiri.

3. Instep
Bagian ini terletak pada bagian permukaan dari sebuah kaus kaki. Bagian instep ini berfungsi sebagai pelindung punggung kaki.

4. Heel Turn
Bagian ini terletak pada bagian siku dari sebuah kaus kaki. Bagian heel turn ini berfungsi sebagai pelindung tumit.

5. Leg
Bagian ini terletak sepanjang leher dari sebuah kaus kaki. Leher kaus kaki ini akan membentang mulai dari mata kaki hingga cuff. Bagian leg ini akan menentukan panjang dari kaus kaki itu sendiri.

6. Cuff 
Bagian ini terletak pada bagian teratas dari sebuah kaus kaki. Bagian cuff biasanya dibatasi dengan jahitan dari kaus kaki itu dan tidak tertutup sehingga menjadi ruang masuk untuk kaki penggunanya.

Sumber : http://www.ties.com/blog/kicking-up-your-sock-game-a-guide-to-mens-sock-fashion


 

Write for Beauty Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos